PADA pertengahan 1980-an, lagu-lagu Gombloh terasa condong ke pola pop easy pun jenaka. Pada era tersebut, Gombloh tak lagi berbalada ria seperti pada lagu "Berita Cuaca", misalnya.
Baca juga: Cintaku Padamu, Sukses Ita Purnamasari di Jalur Pop
Baca juga: Pemuda, Ketika Generasi Muda Diajak untuk Selalu Kompak
Apa boleh buat, Gombloh harus mengikuti selera pasar yang saat itu tengah booming lagu-lagu pop jenaka. Meski demikian, Gombloh tetap tampil dengan gayanya yang khas.
Setelah sebelumnya sukses dengan lagu dan album 1/2 Gila (1985), pada tahun 1986 Gombloh tengah menggarap album berikutnya. Mengutip dari tulisan Dhahana Adi dalam Surabaya Punya Cerita Vol 1, saat itu Gombloh tengah menulis lirik lagu "Ku Gadaikan Cintaku".
Rupanya lagu "Ku Gadaikan Cintaku" tercipta ketika Gombloh diminta oleh Bob Djumara, seorang sound manager Nirwana Records untuk mendengarkan lagu "Wonderful World, Beautiful People" nya Jimmy Clif. Gombloh pun menyimak lagu tersebut dan akhirnya suka. Hingga akhirnya dia terpengaruh dengan lagu tersebut saat menulis lagu "Ku Gadaikan Cintaku".
Sebelum diberi judul, Gombloh sempat menulis liriknya dengan tema kritik sosial. Atas saran Bob, lirik tersebut diminta untuk diubah menjadi lirik bertema cinta.
Gombloh kemudian mengenang, saat dia jatuh cinta pada seorang wanita. Namun betapa kagetnya dia, ternyata wanita itu sedang asyik berpacaran di halaman rumahnya. Konon Gombloh mengenal wanita itu dari sebuah grup pecinta radio amatir. Sehingga tak heran di bagian verse lagu tersebut ada kata: di radio...
Lagu "Ku Gadaikan Cintaku" dibawakan Gombloh beriring musik berbirama 4/4 mid tempo. Dirilis akhir 1986 dan langsung menjadi hits radio saat itu. Bahkan lagu "Ku Gadaikan Cintaku" bisa dikatakan jauh lebih ngehits dibanding "Gila", "1/2 Gila", atau "Apel" yang ketiganya merupakan lagu-lagu Gombloh lainnya.
Foto: istimewa
0 Komentar