PADA tahun 1985, Giant Step mendapat kontrak rekaman dari JK Record. Sangat aneh kelihatannya, mengingat JK Record selama ini hanya merekam album-album pop sendu dan didominasi para penyanyi wanita berparas cantik.
Baca juga: Kau, Hadiah Nada untuk Chandra Darusman
Baca juga: Ku Gadaikan Cintaku, Ketika Cinta Gombloh Tak Terbalas
Lantaran kontrak itulah, Giant Step juga menggelar reuni. Maka berkumpulah Benny Soebarja (vokal/gitar), Triawan Munaf (vokal/kibor), Albert Warnerin (gitar), Erwin Badudu (kibor), Jelly Tobing (drum), dan Utje F Tekol (bas).
Ketika lagu-lagu macam "Lagu Perdamaian", "Kosmetika", "Gunjingan", "Manusia Modern", dan lain-lain telah selesai direkam, namun Judi Kristianto dari JK Record menilai lagu-lagu di album itu belum mampu menakar pasar.
Akhirnya, Triawan Munaf segera menulis lirik lagu dan dalam waktu singkat tercipta lagu bernuansa pop yang diberi judul "Geregetan". Lagu "Geregetan" dinyanyikan Benny Soebarja dan mampu menjadi hits. Bahkan "Geregetan" menjadi judul album.
Sayangnya, pemunculan Giant Step lewat album Geregetan hanya sekilas. Selanjutnya grup ini bagai tenggelam begitu saja. Akan tetapi, "Geregetan" menjadi lagu milik Giant Step yang paling easy listening.
Pada tahun 2009, lagu "Geregetan" didaur ulang putri Triawan Munaf, Sherina Munaf di album solonya, Gemini. Generasi milenial mungkin kurang begitu familiar siapa pelantun pertama lagu "Geregetan", dan hanya mengenal Sherina Munaf sebagai pelantunnya.
Foto: istimewa
0 Komentar