PADA tahun 1984, breakdance tengah booming di Indonesia, juga negara-negara lainnya. Lagu-lagu pengiring breakdance pun bertaburan dalam bentuk kaset-kaset manca kompilasi khusus.
Para penggemar breakdance, biasanya akan beraksi di tepi jalan sembari menggelar kertas karton, dan secara bergiliran breakdance. Tak peduli mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, larut di dalamnya. Musiknya diputar dari perangkat tape compo atau dari tape mobil.
Baca juga: Hard to Say I'm Sorry, Chicago dalam Gaya yang Lain
Biasanya musik pengiring breakdance adalah musik berirama hip hop. Akan tetapi berbeda dengan "Zoolook" yang digarap musisi new age/pop elektro asal Perancis, Jean Michel Jarre pada tahun 1984. Kalau menyimak komposisi "Zoolook", justru dimainkan dalam irama funk bit up tempo. Beberapa tahun kemudian, bahkan puluhan tahun selanjutnya, warna musik pada komposisi "Zoolook" ini mempengaruhi pola musik disco dangdut yang biasa terdapat dalam lagu-lagu disco dangdut karya Jefry Bule di era 1990-an, termasuk warna musik lagu "Goyang Dumang" nya Cita Citata di tahun 2014.
Uniknya lagi, lagu "Zoolook" digarap dengan menggunakan peralatan band, bukan full musik digital yang mengandalkan perangkat syntheziser terprogram. Misalnya untuk bas, tetap menggunakan bas elektrik, bukan synthe bas seperti yang kerap dimainkan dalam konsep musik pop elektro atau techno pop.
Baca juga: Staying Alive, Cover Story New York Akan Demam Disco
Selain tampil beda dengan konsep musik pengiring breakdance, pola musik pada album Zoolook ini juga menampilkan warna musik berbeda dengan konsep musik Jean Michel Jarre macam: Oxygene (1976), Equinoxe (1978), atau Les Chants Magnetiques (versi Perancis untuk album Magnetic Field) yang dirilis tahun 1981 dan tampil dalam konsep musik new age.
Hingga kini, lagu "Zoolook" masih kerap digunakan untuk pengiring senam di kampung misalnya yang ditayangkan dalam acara-acara hiburan di stasiun-stasiun TV swasta nasional.
Foto: istimewa
1 Komentar
beritajowo.com
BalasHapus